Quantcast
Channel: Kabupaten Cirebon – Radar Cirebon
Viewing all 6801 articles
Browse latest View live

4 Bulan Penyelidikan Dugaan Penistaan Agama, Sukaryadi Belum Ditetapkan Tersangka

$
0
0

CIREBON – Polres Cirebon belum menetapkan Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Cirebon Sukaryadi, sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. Hingga saat ini, polisi masih melakukan melakukan penyelidikan.

Sukaryadi sendiri masih menjalankan aktivitasnya seperti biasa sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Cirebon. “Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Reza Arifia saat ditemui radarcirebon.com, Rabu (18/10).

(Baca: Sukaryadi Dikecam Netizen, Ini Postingannya yang Bikin Geger Jagat Maya)

Menurut Reza, untuk mengungkap kasus dugaan penistaan agama perlu proses. Karena harus memintai keterangan ahli seperi MUI dan lainnya.

Berdasarkan catatan radarcirebon.com, kasus dugaan penistaan gama bermula saat Sukaryadi memosting status di beranda akun facebook miliknya, Senin (3/7). Dia menulis, “Menjadi pemimpin jangan takut sama allah, apalagi takut sama UU. Kalau saya dipercaya jadi Bupati rakyat segalanya bagiku,”.

(Baca: Dianggap Nodai Agama, Sukaryadi Dilaporkan ke Polisi)

Status mantan kuwu Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, itu bikin geger dunia maya dan mendapat banyak reaksi warganet. Hingga Sukaryadi dilaporkan sejumlah ormas ke polisi tiga hari kemudian, Kamis (6/7).

Baca juga:

Akun Facebook Sudah Ditutup, Sukaryadi Siap Diperiksa Polisi

Soal Status Facebook Sukaryadi, Bupati Sunjaya: Saya Serahkan pada Allah SWT

Sejak kasus itu dilporkan, hingga saat ini penyelidikan sudah hampir berjalan empat bulan. “Rencana kita akan gelar perkara, segera,” tegas Reza. (cecep)

The post 4 Bulan Penyelidikan Dugaan Penistaan Agama, Sukaryadi Belum Ditetapkan Tersangka appeared first on Radar Cirebon.


Bangun Sinergitas Forkopimda Kabupaten Cirebon, Kajari Gunawan Wibisono Jalin Silaturahmi

$
0
0

CIREBON – Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon yang baru, Gunawan Wibisono SH MH bersilaturahmi dan memperkenalkan diri di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon, Rabu (18/10). Acara yang berlangsung di kantor bupati itu dalam rangka membangun sinergitas kepemimpinan ke depan.

Dalam perkenalannya, Gunawan menceritakan sedikit tentang biografinya. Dari mulai kecil yang tinggal di Belitar hingga sekarang tumbuh memimpin Kejaksaan Negri Kabupaten Cirebon.

“Kedatangan saya di sini turut membangun dalam pembangunan Kabupaten Cirebon. Jadi, jangan ada prasangka buruk terhadap Kejari, dan kami menjalankan tugas kami sebaik-baiknya,” ucapnya saat sambutan memperkenalkan diri.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Cirebon Selly Andryani Gantina mengatakan, dengan adanya silaturahmi itu diharapkan Forkopimda dapat bersinergi dan selaras membangun Kabupaten Cirebon.

“Kasus-kasus permasalahan yang ada di Kabupaten Cirebon, minimalnya kita bisa bersinergi dengan Kejari melakukan pencegah. Sehingga permasalahan di kabupaten Cirebon bisa diminimalisir, terutama pelanggaran dari pelaksanaan pemerintahan daerah,” harapnya. (cecep)

The post Bangun Sinergitas Forkopimda Kabupaten Cirebon, Kajari Gunawan Wibisono Jalin Silaturahmi appeared first on Radar Cirebon.

Disnaker Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Desmigratif, Berdayakan Mantan TKI

$
0
0

CIREBON – Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon meluncurkan program Desa Migran Produktif (Desmigratif). Program itu untuk memberdayakan ibu-ibu mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sudah tidak produktif.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon Abdullah Subandi mengatakan, saat ini di Kabupaten Cirebon yang terpilih mendapat program Desmigratif ada dua desa. Kedua desa itu adalah Wiyong, Kecamatan Susukan dan Rawaurip, Kecamatan Pangenan.

“Kita pilih dua desa itu Wiyong dan Rawaurip, karena lebih dari 50 persen penduduknya berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKI,” kata Abdullah Subandi, saat menghadiri perkenalan kajari baru di gedung Setda Cirebon Aula Nyimas Gandasari, Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (18/10).

Menurut Abdullah, dari pemerintahan daerah hingga pusat menginginkan hasil jerih payah para TKI tidak dihabiskan sesaat. Namun, agar bisa dimanfaatkan mereka di hari tua, saat mereka tidak bisa lagi menjadi TKI.

“Tujuannya sih potensi apa yang ada di desa itu kita tonjolkan, seperti jamur, konveksi dan kita latih ibu-ibu yang sudah tidak berangkat menjadi TKI lagi. Dengan program ini mereka bisa lebih produktif di daerahnya, sehingga bisa meningkatkan ekonomi Kabupaten Cirebon,” kata Abdullah.

Masi dikatakan Abdullah, ke depan tetap mencari lagi desa yang dianggap banyak TKI-nya dan bisa dijadikan daerah desmigratif. “Inginnya kita jangan sampai mereka pulang pergi ke luar negeri tapi tidak ada hasilnya. Karena itu sangat penting adanya Desa Desmigratif ini,” katanya. (cecep)

The post Disnaker Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Desmigratif, Berdayakan Mantan TKI appeared first on Radar Cirebon.

Warga Ketar-ketir, Tebing Sungai Cijurai Nyaris Longsor

$
0
0

CIREBON – Sekitar 200 meter tebing di bibir Sungai Cijurai, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon terancam longsor. Beberapa bagian tebing bahkan sudah kritis dari beberapa tahun terakhir.

Akibatnya, sejumlah warga yang rumahnya di sekitar tebing Cijuari dalam kondisi ketar-ketir. Bayang-bayang longsor selalu menghantui warga.

Terlebih, jika musim hujan datang dan ada banjir kiriman. Terakhir kali, longsor terjadi pada beberapa tahun lalu.

“Sepanjang tebing di Sungai Cijurai di Desa Blender ini dalam kondisi kritis. Tebingnya tergerus arus sungai yang besar di kala musim hujan,” ujar Sudarno, ketua RT 02 Blok Wage Desa Blender saat ditemui Radar Cirebon.

Jika ditotal, tak kurang dari 200 meter kondisi tebing di Sungai Ciberes Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, dalam keadaan kritis. Sehingga kondisinya perlu direhabilitisi.

“Belum lama ini ada pembangunan, senderan atau penahan tebing, panjangnya hanya 14 meter. Ini ada di titik paling parah. Cuma sayang, tidak hanya di situ saja, padahal masih banyak titik-titik lainnya yang perlu dibangun,” imbuhnya.

Dia pun berharap, pemerintah bisa segera membangun senderan untuk penahan tebing lebih panjang dari bangunan yang ada saat ini. Bahkan jika bisa, sepanjang tebing yang dalam kondisi kritis.

“Ada tiga rumah yang terancam longsor dan lokasinya paling dekat dengan tebing, termasuk rumah saya. Ada dua rumah lainnya milik warga,” tuturnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Blender, Moch Yunus tidak terlalu mengetahui terkait pelaksanaan pembangunan senderan tersebut. Karena desanya hanya penerima manfaat.

“Kita hanya dapat tembusan pas waktu pelaksanaan. Kalau untuk urusan lain-lain tidak begitu mengetahui,” bebernya. (dri)

The post Warga Ketar-ketir, Tebing Sungai Cijurai Nyaris Longsor appeared first on Radar Cirebon.

Setiap Tahun Puluhan Desa di Kabupaten Cirebon Dihantui Bencana, WTC Paling Rawan

$
0
0

CIREBON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, lokasi rawan bencana di 40 kecamatan, terbagi menjadi empat zona. Setidaknya, puluhan desa yang dihantui bencana alam setiap tahunnya, seperti longsor, banjir dan puting beliung.

Kepala BPBD Kabupaten Cirebon E Kusaeri mengatakan, bencana alam saat musim hujan tiba terbagi di empat zona, yakni wilayah timur, tengah, barat dan utara Kabupaten Cirebon. Namun, dari empat wilayah ini, yang kerap kali diterjang banjir di Wilayah Timur Cirebon (WTC).

“Penyebab banjir yang terjadi lebih banyak karena pendangkalan sungai dan jebolnya tanggul penahan. Kondisi tersebut membuat air meluber hingga ke pemukiman penduduk,” ujar Kusaeri kepada Radar saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/10).

Mantan Camat Kedawung itu mengungkapkan, wilayah rawan banjir ini seperti Desa Tawangsari dan Ambulu, Kecamatan Losari. Kemudian, Desa Ciuyah, Desa Ambit, Desa Gunungsari, dan Desa Mekarsari Kecamatan Waled (lebih lengkap baca grafis).

“Untuk wilayah timur saja jumlah desa rawan banjir paling banyak. Sedangkan untuk Wilayah Utara Cirebon hanya di Desa Wanakaya, Desa Mertasinga, Desa Kalisapu, dan Desa Astana Kecamatan Gunungjati. Kemudian Desa Karangkendal, Desa Grogol, Kecamatan Kapetakan,” terangnya.

Sementara wilayah rawan banjir di wilayah barat hanya di Desa Jagapura Kulon dan Jagapura Kidul Kecamatan Gegesik. Jika ditotal, luas lahan yang rawan banjir lebih dari 4.412 hektare. Selain banjir, kata Kusaeri, terdapat sejumlah wilayah yang diketahui rawan bencana puting beliung.

“Berdasarkan data yang dimiliki BPBD, puting beliung itu rawan terjadi di Kecamatan Kapetakan, Suranenggala, Gunungjati, Tegalgubug, Susukan, dan Kedawung,” paparnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, khusus untuk daerah rawan longsor seperti di Desa Sidawangi Kecamatan Sumber, Desa Cisaat, Desa Cipanas, Desa Girinata, Desa Kedongdong Kidul, dan Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang.

Kemudian, Desa Cupang Kecamatan Gempol, Desa Gemulungtonggoh, Desa Gemulunglebak Kecamatan Greged, dan Desa Karangwuni Kecamatan Sedong. “Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, kita juga sudah memasang sejumlah papan peringatan di titik-titik rawan longsor. Setidaknya, luas daerah longsor dari beberapa desa itu kurang lebih 4.635 hektare,” katanya.

Kusaeri menjelaskan, untuk menanggulangi terjadinya bencana banjir di desa-desa tersebut, kata Kusaeri, pihaknya sudah melakukan koordinasi baik dengan pihak desa maupun kecamatan setempat, Basarnas serta Dinas Sosial. Termasuk kesiapan anggaran ketika terjadi bencana.

Namun, anggaran bencana ini masuk dalam dana cadangan atau dana tak terduga. Artinya, dana tersebut bisa dikeluarkan kapanpun ketika pemerintah daerah membutuhkan. “Kami siap untuk mengajukan anggaran, baik ke pemerintah daerah maupun ke provinsi ketika terjadi bencana alam,” ucapnya.

Disinggung dalam mengatasi bencana, BPBD mempunyai berapa alat penyelamat, Kusaeri mengaku, karena SKPD terbilang masih baru, maka sarana dan prasarana ketika terjadi bencana alam masih belum memadai. Hal itu yang menjadi kendala tersendiri bagi BPBD dalam menangani terjadinya bencana.

“Tapi Alhamdulillah, belum lama ini kita dapat bantuan perahu karet dari Badan Nasional Penanggulangan Bancana,” imbuhnya didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman.

Sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Ir Iwan Rizki mengklaim, pihaknya melakukan antisipasi banjir dengan pencegahan pendangkalan sungai di wilayah Kabupaten Cirebon. Dalam hal ini, Dinas PUPR melakukan kegiatan normalisasi saluran sungai di beberapa muara sungai.

“Bukan hanya rutin, tapi ini sudah menjadi program kegiatan pengerukan normalisasi sungai. Apalagi menghadapi musim penghujan. Hanya saja, ada beberapa kendala yang masih kami hadapi, yakni terkait kewenangan, terbatasnya anggaran dan juga kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai (lingkungan),” ungkapnya. (sam)

The post Setiap Tahun Puluhan Desa di Kabupaten Cirebon Dihantui Bencana, WTC Paling Rawan appeared first on Radar Cirebon.

Pemkab Cirebon Gencar Sosialisasi Perbup KTR, Minta Masyarakat Dukung

$
0
0

CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan dan tim Pokja terus menyosialisasikan Peraturan Bupati (Perbup) Cirebon No 55 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jajang Prihata mengatakan, sosialisasi Perbup No 55 tahun 2016 terus dilakukan. Kini pihaknya bersama instansi lain tengah menyosialisasikan KTR kepada seluruh perangkat desa di Kabupaten Cirebon.

“Selama delapan hari kita gencarkan sosialisasi Perbup KTR ke perangkat desa, sehingga tupoksinya langsung menyasar ke bawah,” ungkapnya pada Radar Cirebon.

Menurutnya, sosialisasi KTR juga dalam rangka pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kabupaten Cirebon. Kantor pemerintah yang diberlakukan sebagai KTR ini nantinya harus steril dari polusi asap rokok.

“Di dalam perbup itu, tidak ada larangan merokok, tapi boleh merokok pada tempatnya. Makanya, dalam sosialisasi ini para perangkat desa, kuwu dan camat sedang dibekali bagaimana caranya agar perbup ini bisa diterapkan,” tuturnya.

Dalam sosialisasi tersebut, ujar Jajang, nantinya desa mau tidak mau harus memiliki zonasi atau tempat khusus untuk merokok. “Ya dari itu dalam sosialisasi ini kita gandeng bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa. Anggaran untuk zonasi rokok bisa bersumber dari ADD maupun Dana Desa,” jelasnya.

Selanjutnya, setelah KTR betu-betul dapat diterapkan, masyarakat yang ingin merokok tidak usah cemas. Karena nantinya akan disediakan tempat khusus merokok. “Ya mudah-mudahan semuanya bisa terealisasi di 2019. Adapun yang melanggar akan ada sanksinya mulai dari lisan, teguran, bahkan denda,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Tim Pokja dari Seksi Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan KTR Kabupaten Cirebon, Agung Gumilang menyampaikan, KTR merupakan ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.

“Kami ingin serius dan action untuk penerapan Perbup KTR ini,” ujar Agung.

Peran serta petugas dalam penerapan KTR ialah menginformasikan, menegur dan melarang merokok. Secara umum, penetapan KTR bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok, dan secara khusus.

Tujuan penetapan KTR ialah mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman, memberikan perlindungan bagi masyarakat bukan perokok, menurunkan angka perokok, mencegah perokok pemula dan melindungi generasi muda dari bahaya rokok.

“Karena Perda yang membahas larangan rokok sudah ada pada poin Perda Ketertiban Umum, maka kami tim Pokja lebih fokus pada penerapan Perbup KTR. Kami berharap KTR ini dapat didukung oleh semua OPD/SKPD dan instansi lainnya. Juga berupaya mewujudkan atau meningkatkan lingkungan dan udara yang bersih,” tandasnya. (via)

The post Pemkab Cirebon Gencar Sosialisasi Perbup KTR, Minta Masyarakat Dukung appeared first on Radar Cirebon.

Warga Desa Tuk Mengeluh Jalan Rusak, Lama Tak Ada Perbaikan

$
0
0

CIREBON – Infrastruktur jalan di Desa Tuk, Kabupaten Cirebon kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, banyak jalan yang berlubang dan tidak rata. Warga setempat, Yono (40) mengatakan, jalan itu sudah lama rusak dan belum ada perbaikan. Akibatnya, banyak pengendara yang kesulitan dan berebut jalan yang bagus.

“Ini sudah lama rusaknya, tapi masih saja belum ada perbaikan, gak tahu kenapa,” ungkap Yono kepada Radar, Jumat (19/10).

Karena pemerintah Kabupaten Cirebon belum memperbaiki jalan tersebut, warga pun berinisiatif untuk memperbaiki jalan secara swadaya. Warga menggunakan sisa-sisa material untuk penambalan jalan rusak tersebut.

Namun, karena perbaikan hanya seadanya, umur jalan pun hanya sebentar. Saat hujan turun beberapa hari lalu, jalan tersebut harus kembali hancur.

“Sudah lama ini tidak diperbaiki. Kemarin-kemarin diperbaiki juga sama warga di-urug pakai sisa berangkalan, tapi ya tetep saja rusak lagi gara- gara hujan kemarin,” jelasnya.

Sementara itu, Iwan salah seorang pengendara, berharap agar pemerintah segera memberbaiki jalan rusak tersebut. Pasalnya, jalan itu merupakan salah satu jalan alternatif menuju Kota Cirebon.

“Ya semoga pak bupati bisa segera memperbaiki jalan di sini. Sangat menakutkan kalau saat hujan, jalan rusak dan berlubang tertutup air, sehingga para pengendara yang belum biasa melewati jalan ini, akan kaget dan bisa menimbulkan kecelakaan,” pungkasnya. (imi)

The post Warga Desa Tuk Mengeluh Jalan Rusak, Lama Tak Ada Perbaikan appeared first on Radar Cirebon.

Industri Rotan Tiongkok Akan Ekspansi ke Cirebon, Pengusaha Lokal Beri Syarat

$
0
0

CIREBON – Industri rotan dari Tiongkok rencananya akan melakukan ekspansi dengan membuat pabrik rotan di Kabupaten Cirebon.

Meskipun adanya kekhawatiran akan tersaingi oleh perusahaan Tiongkok, pengusaha rotan lokal di Cirebon tidak mempermasalahkan rencana relokasi pabrik rotan Tiongkok di Cirebon.

Pengusaha rotan Cirebon, Sumarca mengaku, tidak mempersoalkan rencana Tiongkok membuat pabrik rotan di Indonesia, khususnya Cirebon.

Menurutnya, dengan datangnya perusahaan asing di Cirebon akan berdampak positif terhadap industri rotan lokal karena rotan Cirebon akan semakin terkenal dan mendatangkan teknologi baru.

“Kami terbuka, dengan syarat perusahaan loka digandeng sehingga tidak terjadi monopoli. Kami juga siap untuk bersaing dan tidak masalah dengan kedatangan mereka yang penting kita percaya diri, dengan menang di kualitas. Yang membuat khawatir adalah mereka itu menjatuhkan harga,” katanya, Minggu (22/10).

Sementara itu, pengusaha rotan lainnya, Tisna mengaku ada kekhawatiran atas rencana ekspansi industri rotan Tiongkok di Cirebon. Namun, kata Tisna, dengan adanya pabrik rotan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Cirebon.

“Memang kita khawatir pelanggan kita semakin sempit dan terbatas. tetapi, sisi positifnya bagi yang kesulitan mencari kerja di sini membuka lapangan kerja yang begitu banyak,” kata Tisna

Sedangkan, pengusaha rotan lainnya Hanudin menambahkan, dirinya tidak mempermasalahkan rencana industri rotan Tiongkok pindah ke Kabupaten Cirebon ini.

Asalkan, kata Hanudin, ada kerjasama yang baik antara pengusaha rotan lokal dengan pengusaha rotan dari Tiongkok.

“Memang ada sedikit merasa tersaingi, tapi yang penting ada kerjasama antara kita dan pengusaha Tiongkok. Selain itu yang terpenting juga bisa merekrut orang kita dan mengurangi pengangguran,” pungkasnya. (cecep)

The post Industri Rotan Tiongkok Akan Ekspansi ke Cirebon, Pengusaha Lokal Beri Syarat appeared first on Radar Cirebon.


Pengusaha Kesulitan Cari Bahan Baku, Pembuatan Kerajinan Rotan Terhambat

$
0
0

CIREBON – Pengusaha rotan di Cirebon mengalami kesulitan untuk memperoleh sejumlah bahan baku rotan. Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Mebel Rotan dan Bambu pada DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia, Sumarca.

Diakui Sumarca, bahan baku rotan banyak di Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan. Akan tetapi karena banyak penyelundupan, sehingga sejumlah bahan baku rotan, terutama jenis core sulit didapat.

“Sebetulnya, bahan baku rotan di sana itu banyak dan murah. Namun, banyak yang diselundupkan sehingga kita disini kekurangan,” ujarnya, Minggu (23/10).

Sumarca menuding, kekurangan bahan baku rotan pada pengusaha rotan di Kabupaten Cirebon ulah oknum cukong besar, dengan menaikan harga bahan baku.

“Seharusnya bahan baku bisa dibeli Rp7.000/kg tetapi para perajin di Cirebon membeli dengnaharga Rp13 ribu/kg,” ungkapnya.

Sehingga, Sumarca berharap, meminta kepada pemerintah agar bisa menghentikan penyelundupan bahan baku rotan dan mengawasi secara benar benar-benar bilamana industri rotan yang ada di Tiongkok pindah ke Cirebon.

“Jangan sampai mereka buka pabrik hanya sebagai kedok untuk mengambil bahan baku rotan yang ada di Indonesia,” katanya

Sementara itu, pengusaha rotan Kabupaten Cirebon Hanudin mengaku, pihaknya saat ini kesulitan mencari bahan baku rotan yang berjenis core.

Padahal, kata Hanudin, bahan baku core sangatlah penting untuk dekorasi pembuatan rotan. “Sudah tiga pekan kami sulit mencari bahan baku rotan jenis core sehingga terpaksa harus menunggu untuk membuat kursi rotan. Banyak kerangka yang belum kita garap,” ujarnya. (cecep)

 

The post Pengusaha Kesulitan Cari Bahan Baku, Pembuatan Kerajinan Rotan Terhambat appeared first on Radar Cirebon.

Sambut HSN, 3 Ponpes Arjawinangun Gelorakan Salawat Nariyah hingga Nobar Film

$
0
0

 

CIREBON – Ratusan santri Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, Dar Al Quran dan Dar Al Fikri, Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, menggelar berbagai kegiatan menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Minggu (22/10). Setiap kegiatan disambut antusias para santri.

Sebelumnya, pada Sabtu (21/10) malam, para santri membacakan salawat nariyah yang dipimpin pengasuh pondok. Itu sesuai gerakan 1 miliar salawat nariyah yang digalakkan PBNU secara serentak di Nusantara.

Kemudian pagi harinya para santri mengadakan upacara bendera dengan mengenakan pakaian ala santri; kopiah, baju koko dan sarungan. Meski tak biasa tapi justru terlihat unik. Upacara bendera berlangsung khidmat.

Siangnya, Minggu (22/10), Ponpes Dar Al Tauhid menggelar seminar kebangsaan bertajuk semangat nasionalisme santri untuk NKRI. Ratusan santri juga tak kalah antusiasnya mengikuti sesi seminar kebangsaan.

Hadir sebagai pembicara Dr Ali Muhammad Chozin Nasuha, Husain Ali dan Nayil Ibnu Ubaidillah Syatori Abdurrahman. Ketiganya memaparkan nasionalisme santri dan sumbangsinya dalam kemerdekaan Indonesia.

Seminar kebangsaan bertajuk semangat nasionalisme santri untuk NKRI di Ponpes Dar Al Tauhid. Foto: Istimewa/radarcirebon.com

Ali menyebutkan, sumbangsinya santri yang paling kuat adalah masuknya KH Wahid Hasyim dalam mengonsep negara lewat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Salah satu rumusannya terkait Pancasila.

Pancasila hari ini yang disepakati mengakomodasi kepentingan semua golongan dan menanggantikan Piagam Jakarta.

“Kemudian sumbangsih penting lainnya adalah fatwa Kiai Hasyim Asyari tentang resolusi jihad 22 Oktober 1945. Tanpa resolusi jihad, mungkin tidak ada peristiwa 10 November, dan tidak ada Negara Indonesia,” tegas Kang Ali.

Hal itu menurutnya, merupakan fakta yang tak bisa dipungkiri. Dalam konteks resolusi jihad, peran kiai-kiai Cirebon sangat penting. Karena pertempuran 10 November tak bisa berlangsung tanpa kiai-kiai Cirebon.

Setelah seminar kebangsaan, secara estafet, acara dilanjutkan dengan kirab santri. Ratusan santri dari Dar Al Tauhid, Dar Al Quran dan Dar Al Fikr dengan segala atributnya seperti bendera merah putih, spanduk dan poster-poster unik dikibarkan dan dibentangkan sepanjang jalan mengelilingi wilayah Arjawinangun.

“Dalam rangka menyukuri nikmat Allah Swt, saya berpesan kepada rekan-rekan santri untuk tertib, menaati aturan yang sudah disepakati bersama. Santri harus menjaga akhlakul karimah. Kita harus menunjukkan bahwa santri adalah orang-orang yang menjaga keamanan, menjaga perdamaian terhadap semua lapisan,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, KH Mahsun Muhammad Asyyarofuddin saat melepas kirab santri.

Malam harinya, acara ditutup dengan pemutaran film dokumenter terkait sejarah NU dari massa ke massa. Selain itu, diramaikan dengan atraksi para dan Banser yang spektakuler. (hsn)

 

 

The post Sambut HSN, 3 Ponpes Arjawinangun Gelorakan Salawat Nariyah hingga Nobar Film appeared first on Radar Cirebon.

Cirebon Dijadikan Kawasan Industri Rotan Tiongkok, Begini Kesiapan Sunjaya

$
0
0

CIREBON – Pemerintah memastikan bahwa Kabupaten Cirebon siap dijadikan relokasi daerah industri rotan dari China. Hal tersebut menyusul rencana Kementerian Perindustrian yang akan merelokasi kawasan industri rotan di China.

Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mengatakan, sesuai keinginan Kementerian Perindustrian yang akan merelokasi industri rotan dari China, akan menyiapkan kawasan industri rotan di wilayah timur Cirebon (WTC). “Tentu kita akan menyiapkan timur untuk dijadikan kawasan industri rotan,” ujarnya usai membuka Cirebon International Furniture Expo (Cifex) 2017 di Lapangan Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Minggu (22/10).

Sunjaya mengungkapkan, dengan adanya kawasan industri rotan di Kabupaten Cirebon, maka harus dipersiapkan segala sarana dan prasarana yang memadai. “Kita memerlukan gudang penyimpanan. Karena Cirebon itu kebutuhan bahan baku rotan mencapai 142 ribu setiap tahunnya. Sedangkan setiap bulannya Kabupaten Cirebon membutuhkan 12 ribu bahan baku rotan. Sehingga nanti, akan memudahkan pengusaha membuat desain rotan tanpa harus menunggu lagi dikirim dari Sumatera ataupun Kalimantan,” tuturnya.

Tentunya, kata Sunjaya, dengan dijadikan kawasan industri rotan, maka akan mendongkrak rotan Kabupaten Cirebon. Dirinya sudah mengeluarkan surat edaran agar setiap instansi maupun sekolah di Kabupaten Cirebon menggunakan rotan.

“Tapi itu namanya edaran dan belum ada peraturan daerah. Maka perlu waktu agar semuanya bisa menggunakan rotan,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Panggah Susanto mengatakan, dengan adanya larangan ekspor bahan baku rotan ke luar negeri, maka kawasan industri yang ada di China akan direlokasi ke Kabupaten Cirebon. “Karena, pasca adanya pelarangan ekspor bahan baku mentah rotan ke luar negeri, maka industri rotan yang ada di China akan dipindahkan ke Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

Hal tersebut akan sangat baik dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Kalau direlokasi ke Kabupaten Cirebon, sehingga dengan otomatis tenaganya memerlukan tenaga kerja lokal. Untuk bisa memastikan rencana relokasi tersebut, Panggah akan mengajak Bupati Cirebon mengunjungi China dalam waktu dekat.

“Terkait rencana itu, kita akan mengunjungi China bersama pak Bupati. Kita ingin melihat dan berbicara langsung dengan pengusaha rotan di China terkait rencana relokasi ini,” tutur Panggah.

Rencana pemerintah terkait relokasi industri rotan Chine ke Cirebon ditanggapi anggota komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Ahmad Aidin Tamim. Menurutnya, jangan sampai di kemudian hari, rakyat Indonesia terutama perajin rotan Cirebon yang tertindas. “Jangan sampai kita yang kaya akan SDM dan SDA lalu jadi budak, sedangkan warga asing yang jadi majikan,” tegas Aidin.

Aidin mewanti-wanti agar pemerintah pusat maupun daerah tidak membuat kebijakan baru yang merugikan rakyat. Artinya, semua kebijakan harus terlebih dahulu dikaji mendalam dan dikonsultasikan pada publik.

“Masalah rotan itu masalah klasik dari dulu, dan diadakannya pameran CIFEX Rotan di Tegalwangi sangat bagus, karena promosi rotan kita semakin bagus dan dikenal. Tapi ya itu harus dipikirkan ulang ketika membuat kebijakan kerjasama dengan orang asing,” kata Aidin.

Saat membuka Pameran Cirebon International Furniture Expo (CIFEX), Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengatakan, di Kota Foshan Tiongkok terdapat sentra industri mebel rotan yang bahan bakunya diimpor dari Indonesia.

Industri mebel rotan di Tiongkok tumbuh subur saat keran izin ekspor bahan baku rotan dari Indonesia dibuka. Bahkan, karena harga produk rotan dari Tiongkok yang lebih murah, menjadi saingan Indonesia.

Menurutnya, relokasi tersebut selain akan menambah kapasitas produksi mebel rotan dari Indonesia, relokasi juga membuka lapangan kerja bagi banyak orang. “Mebel rotan kan industri padat karya. Yang pasti hal itu juga menyelamatkan sentra industri rotan di Indonesia Selain itu, relokasi juga merupakan salah satu strategi menggaet investor Tiongkok,” ujar Panggah.

Hanya saja, kata Panggah, sejumlah kendala masih harus dirasakan. Di antaranya belum memadainya industri yang mengolah bahan baku rotan menjadi bahan setengah jadi di daerah penghasil rotan. Selain itu, terminal atau gudang rotan sebagai lokasi menampung bahan baku rotan setengah jadi, juga belum ada di Cirebon. (den/via) 

The post Cirebon Dijadikan Kawasan Industri Rotan Tiongkok, Begini Kesiapan Sunjaya appeared first on Radar Cirebon.

Calwu Sama: Saya Siap Terima dan Jalankan Aspirasi Masyarakat Desa Warugede

$
0
0

CIREBON – Sama, calon kuwu Desa Warugede, Kecamatan Depok, nomor urut 1 (satu), menyatakan siap menerima aspirasi kalangan pemuda dan masyarakat pada umumnya. Hal itu disampaikan saat kampanye terbuka pertamanya, Senin (23/10).

“Selama mengikuti proses tahapan pilwu ini, saya banyak sekali masukan dan saran, bahkan kritikan. Semua datang dari semua kalangan, salah satunya rekan pemuda mengajukan pembangunan sarana olahraga, seperti lapangan sepak bola, tenis meja, lapangan bola voli, lapangan badminton. Insya Allah saya bersama dukungan masyarakat bisa mewujudkan keinginan bersama itu,” terang Sama.

Menurut Sama, ketulusan dalam mencalonkan diri dalam pemilihan kuwu bukan semata tujuan pribadi atau mencari keuntungan. Hal itu lebih kepada keinginan dirinya agar bisa berkiprah di tengah masyarakat untuk bersama-sama membangun desa lebih maju, mandiri dan bermartabat.

“Saya tegaskan di sini, bersama tim saya melakukan belanja masalah selama kami bertemu dan bersilaturahmi ke masyarakat. Banyak masukan dan saran. Semua itulah yang menjadikan langkah konkret ke depannya yang saya sampaikan melalui visi dan misi,” tandasnya.

Langkah yang diambilnya bukan isapan jempol atau janji. Justru menurut Sama, itu merupakan masukan dari saran dan pendapat masyarakat Desa Warugede, seperti peningkatan sarana dan prasarana tempat ibadah, jamiyah, bukan hanya satu kelompok.

Juga terobosan bidang pendidikan, ekonomi, pemerintahan serta lainnya. Tujuan akhirnya adalah demi kemajuan warga Desa Warugede yang mayoritas pengusaha home industri.

“Kami siapkan wadah untuk meningkatkan pemasaran mebel dengan membuat website www.mebelwarugede.com, kami juga menerima masukan dalam penanganan sampah rumah tangga dengan program Bank Sampah. Ini selain ide yang kami tawarkan, juga melihat kemajuan zaman yang tidak bisa dihindari. Melainkan harus diikuti,” katanya.

Dia menegaskan, tidak ada niat lain kecuali mencurahkan seluruh kemampuannya, bersama masyarakat memunculkan ide kreatif dan memberikan peningkatan di segala bidang, khususnya untuk masyarakat Desa Warugede.
Dia berharap, mendapat kepercayaan dalam langkah politiknya, maju sebagai calon kuwu Desa Warugede.

“Kami memiliki slogan ‘Mengabdi Tanpa Pamrih dan Bebas Pungli’. Semoga kita bersama bisa memajukan desa yang kita cintai ini. Dukungan dan doa kami mohon dari diri saya pribadi dan seluruh masyarakat Desa Warugede semuanya, berikan suara untuk saya dengan coblos nomor 1 (satu),” pungkasnya. (adv)

 

The post Calwu Sama: Saya Siap Terima dan Jalankan Aspirasi Masyarakat Desa Warugede appeared first on Radar Cirebon.

TKI Asal Cirebon Kecelakaan saat Kerja, Dikurung Majikan, Tidak Digaji

$
0
0

CIREBON – Hasan Basri (22), TKI asal Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, yang bekerja pada kapal ikan Taiwan di Afrika Barat mengalami kecelakaan kerja. Pasca kecelakaan, Hasan bukannya diobati dengan baik. Setelah pulang dari rumah sakit, dia justru dikurung dan diisolasi majikannya pada sebuah kamar.

Hingga saat ini, keluarga belum tahu kapan Hasan akan dipulangkan. Keluarga sudah menghubungi perusahaan penyalur kerja Hasan, namun tidak ada respons baik. Makanya, hingga saat ini keluarga bingung, bagaimana Hasan bisa pulang secepat mungkin.

Ibunda Hasan, Turinah mengatakan, semua berawal ketika putranya mengalami kecelakaan kerja di kapal Taiwan pada awal September 2017 lalu. Waktu itu Hari Raya Idul Adha, Hasan terkena heller atau tali besar. Jempol tangan dan badan Hasan ikut terlilit tali hingga tangannya luka dan harus dibawa ke rumah sakit.

Meski Hasan mengalami kecelakaan kerja, namun perusahaan penyalur kerja maupun pihak terkait tidak memberi tahu kabar kepada keluarganya. “Justru saya tahu dari Facebook Hasan. Di situ banyak temannya yang berkomentar. Dari situ saya mulai curiga. Saya langsung telepon anak saya. Benar saja, anak saya sedang berada di rumah sakit. Dari situ saja nggak ada sama sekali tanggung jawab perusahaan penyalur kerja,” tuturnya.

Turinah tambah khawatir dan sedih setelah dari rumah sakit, Hasan bukannya mendapat perawatan yang baik dari pemilik kapal. Hasan langsung ditempatkan di asrama dengan kamar paling ujung, serta diasingkan.

Bahkan, akses masuk ke kamar Hasan dikunci. Sehingga, tidak bisa ditemui orang lain. “Bahkan, orang Indonesia yang kerja di situ juga sama sekali tidak boleh menemui anak saya,” ujarnya.

Turinah sangat khawatir dengan kondisi Hasan saat ini. “Saya kepikiran terus. Anak saya masih sakit, siapa yang ngurus? Sedangkan sekarang dikurung seorang diri di dalam kamar. Kalau orang sakit biasanya kan ada yang ngurus, memberi obat, atau apalah,” ujarnya.

Kondisi bertambah parah, manakala Turinah mengetahui Hasan terjatuh. “Saat itu kondisinya gelap. Hasan mau kencing ke kamar mandi, tapi malah anjing majikan langsung mengejarnya. Hasan terjatuh, kondisinya bertambah parah. Hasan langsung pingsan dan dibawa ke rumah sakit lagi. Saat itu Hasan telepon dan mengatakan dia sudah nggak kuat lagi,” jelasnya.

Turinah sudah menghubungi perusahaan penyalur tenaga kerja untuk kepulangan Hasan. “Katanya akan memulangkan Hasan. Tapi sampai sekarang nggak ada kepastian kapan Hasan akan dipulangkan. Ada saja alasannya. Katanya pesawatnya nggak bisa dan alasan lainnya. Sampai sekarang nggak ada kejelasan dari perusahaan kapan Hasan pulang,” ungkapnya.

Hingga kini, Turinah mengaku masih sering melakukan komunikasi dengan Hasan melalui sambungan telepon. “Masih teleponan sama Hasan. Itu juga kalau ada majikannya, telepon langsung disembunyikan. Alhamdulillah teman Hasan di sana baik,” tuturnya.

Lalu apa Hasan digaji? Menurut Turinah, belum dibayar oleh perusahaan tempatnya bekerja. “Sudah beberapa bulan ini nggak ada kiriman dari perusahaan Hasan bekerja. Nggak tahu uangnya dikemanakan,” ujarnya.

Turinah bingung ingin mengadu kepada siapa terkait keinginannya agar Hasan bisa pulang. “Saya bingung mau ke mana lagi. Saya ingin agar Hasan bisa pulang dengan selamat,” harapnya. (den)

The post TKI Asal Cirebon Kecelakaan saat Kerja, Dikurung Majikan, Tidak Digaji appeared first on Radar Cirebon.

Masa Kampanye Terbuka Pilwu Serentak di Cirebon, Polisi dan Satpol PP Pantau Keamanan

$
0
0

CIREBON – Pemilihan Kuwu Serentak di Kabupaten Cirebon saat ini memasuki tahapan masa kampanye terbuka. Karena itu Satpol PP dan Polres Cirebon melakukan pemantauan pengamanan ke beberapa desa di Kabupaten Cirebon yang sedang melangsungkan kampanye.

Seperti di Desa/Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Selasa (24/10), ribuan pendukung salah satu calon melakukan kampanye terbuka. Mereka keliling pelosok desa dengan menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat membentangkan spanduk calon sambil menyerukan yel-yel.

Kampanye tersebut juga dilakukan tidak hanya di Kapetakan, tetapi di desa lain pun melakukan hal serupa. Mereka dikawal petugas kepolisian dan TNI agar jalannya masa kampanye tahapan pilwu berjalanan aman dan kondusif.

Tim Monitoring dari Satpol PP Kabupaten Cirebon, Sisyanto emngatakan, saat ini tahapan pilwu serentak sudah memasuki masa kampanye terbuka calon kuwu. Karena itu pihaknya memantau ke setiap desa yang sedang mengadakan pemilihan kuwu serentak.

“Masa kampanye ini dilakukan calon kuwu secara serentak. Namun, sesuai jadwal, agendanya berurutan. Dengan ini kita menginginkan jalannya kampanye lancar dan kondusif,” harapnya.

Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra beserta jajarannya melakukan pemantauan pilwu serentak di dua kecamatan, yakni Talun dan Beber. Tujuannya agar jalannya kampanye pemilihan kuwu serentak berjalan lancar dan kondusif. (cecep)

The post Masa Kampanye Terbuka Pilwu Serentak di Cirebon, Polisi dan Satpol PP Pantau Keamanan appeared first on Radar Cirebon.

Tekan Kecelakaan, Dishub Ciayumajakuning Bentuk Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas

$
0
0

CIREBON – Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon berinisiatif untuk membentuk Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas (FKKLL) di Wilayah Ciayumajakuning, di kantor dinas setempat, Rabu (25/10).

Forum itu digagas oleh pihak terkait di wilayah Ciayumajakuning, yakni Dishub Kabupaten Cirebon, Dishub Kota Cirebon, Dishub Kuningan, Dishub Majalengka, dan Dishub Indramayu serta pengelola ruas jalan tol Jasa Marga, PT Waskita dan Lintas Marga Sedaya.

Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad mengatakan, Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Wilayah Ciayumajakuning ini, dibentuk untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas baik di jalan tol maupun arteri.

Sehingga, pihaknya merangkul instansi terkait di wilayah Ciayumajakuning. Bahkan, tidak menutup kemungkinan di luar Cirebon pun diajak untuk gabung.

“Tidak menutup kemungkinan, kita kan berbatasan dengan Subang, Tegal, Brebes, jadi kita akan ajak mereka juga untuk bergabung,” katanya.

Kepala Dishub Kabupaten Abraham Mohamad (tiga dari kanan) foto bersama usai membentuk Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas. Foto: Cecep/radarcirebon.com

Abraham juga menjelaskan, kedepan kinerja Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas Ciayumajakuning ini agar lebih meningkatkan antisipasi kecelakaan lalu lintas, sehingga tingkat kecelakaan lalu lintas bisa menurun.

“Nanti kegiatan kita tidak musiman, seperti menjelang lebaran atau tahun baru saja. Namun, tiap hari juga dilakukan. Mudah-mudahan dengan adanya forum ini kita bisa berkoordinasi dengan baik menjalin sebuah Chemistry di wilayah 3 Cirebon, dishub dan lintas sektoral,” kata Abraham.

Sementara itu, perwakilan dari Jasa Marga, Agus Hartoyo mengatakan, pihaknya selama ini sudah menjalankan antisipasi kecelakaan lalu lintas dengan melakukan pengukuran kecepatan kendaraan dan juga melakukan penimbangan terhadap kendaraan yang overload.

Tujuannya, kata Agus, untuk menekan angka kecelakaan di jalan tol. Namun, dengan terbentuknya Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas ini bisa meningkatkan antisipasi kecelakaan lalu lintas.

“Nanti dengan forum ini kita akan melakukan imbauan melalui spanduk-spanduk terhadap pengguna jalan agar berdisiplin lalu lintas dan untuk membatasi kecepatan di jalan tol yaitu minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 80 kilometer per jam yang dilakukan dengan pengukuran kecepatan kendaraan speed car,” katanya.

Bilamana ditemukan adanya pelanggaran seperti yang sudah ditetapkan, pihaknya akan menindak tegas yaitu dengan sanksi tilang.

Sedangkan, Koordinator Pengujian Kendaraan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Eddy Suzendi mengatakan, dengan dibentuknya Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas di Wilayah Ciayumajakuning ini karena banyaknya angka kecelakaan terutama di jalan tol.

“Kita sekarang mengantisipasi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi lebih awal, sehingga kita bersama dengan Dishub di Ciayumajakuning dan pengelola jalan tol mudah-mudahan bisa bersinergi untuk meminimalisir kecelakaan,” katanya. (cecep)

The post Tekan Kecelakaan, Dishub Ciayumajakuning Bentuk Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas appeared first on Radar Cirebon.


Tingkatkan Kebersamaan, Dishub Kabupaten Cirebon Ziarah ke Makam Wali Songo

$
0
0

CIREBON – Keluarga besar Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon melakukan wisata religi berupa ziarah ke wali songo (sembilan wali) dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Perjalanan ziarah yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon tersebut dilakukan selama 3 hari, mulai 20 Oktober sampai 22 Oktober 2017.

Hari pertama ziarah, rombongan Dishub Kabupaten Cirebon melaksanakan ziarah ke makam Sunan Gunungjati kemudian dilanjut ke makam Sunan Kalijaga dan mengunjungi Masjid Demak.

Dihari kedua, rombongan melanjutkan perjalanannya menuju Kabupaten Kudus yang kemudian berziarah ke makam Sunan Kudus, dilanjut ke Jepara ziarah ke makam Sunan Muria. Seletah itu, rombongan menuju Kabupaten Lamongan untuk ziarah ke makam Sunan Drajat.

Keluarga besar Dishub Kabupaten Cirebon khusuk berzikir saat ziarah di makam wali songo. Foto: Cecep/radarcirebon.com

Pada hari ketiga, keluarga besar Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon berkunjung ke makam Sunan Ampel, kemudian ke makam Sunan Gresik, makam Sunan Bonang, kemudian diakhiri dengan ziarah ke makam Sunan Giri.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad mengatakan, ziarah ke makam wali songo ini yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon merupakan pertama kalinya.

Sehingga, pihaknya mengajak semua anggota Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon untuk mengikuti ziarah ke setiap makam para wali songo.

“Ziarah ini pertama kali kita lakukan. Tujuannya untuk meningkatkan kebersamaan dengan para pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, jangan sampai ada jarak dan harus bersinergi sesama pegawai Dishub Kabupaten Cirebon,” ujar Abraham, kemarin.

Selain itu, lanjut Abraham, tujuan dari berkunjungnya ke makam Wali songo merupakan untuk mengingat perjuangan para wali zaman dalam menyebarkan kebaikan.

“Ziarahkan merupakan hal yang baik. Selain itu para wali juga merupakan teladan yang baik untuk kita. Semoga kita bisa mengikuti jejak para wali,” ucap Abraham. (cep/adv)

The post Tingkatkan Kebersamaan, Dishub Kabupaten Cirebon Ziarah ke Makam Wali Songo appeared first on Radar Cirebon.

Operasi Yustisi, Warga Tak Bawa E-KTP Didenda Rp50 Ribu

$
0
0

CIREBON – Tim Operasi Kependudukan Kabupaten Cirebon melaksanakan operasi yustisi di Taman Sumber, Kecamatan Sumber, Rabu (25/10).

Kasi Pindah, Datang dan Pendataan Pendudukan, Hartono mengatakan, setiap penduduk yang bepergian harus membawa e-KTP. Menurutnya, operasi yustisi untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kartu identitas.

“Operasi ini biasanya kami lakukan dua kali dalam satu tahun dengan tujuan ingin mengetahui tingkat kesadaran penduduk terhadap pentingnya kartu identitas,” katanya.

Lebih lanjut, dikatakan Hartono, bagi yang melanggar dan tidak mempunyai e-KTP saat dilaksanakannya operasi yustisi ini maka orang tersebut akan dikenakan sanksi dari pasal 107 ayat 1.

Dalam pasal itu, kata Hartono, dijelaskan bahwa yang tidak membawa KTP elektronik akan dikenakan denda Rp50 ribu.

“Sanksinya ya denda Rp50 ribu yang tidak membawa E-KTP. Adapun secara hukumnya kami serahkan ke pihak Pengadilan Negeri Kabupaten Cirebon untuk melakukan penindakan di tempat,” katanya. (cecep)

The post Operasi Yustisi, Warga Tak Bawa E-KTP Didenda Rp50 Ribu appeared first on Radar Cirebon.

Polres Ciko dan Yon Arhanudse 14 Kompak Budidaya Lele

$
0
0

CIREBON – Kepolisian Resor Cirebon Kota menjalin sinergitas bersama Yon Arhanudse 14 Cirebon dengan melakukan pembangunan kolam budidaya ikan lele di Mako Yon Arhanudes 14 Cirebon, Jalan Pilang Raya Cirebon.

Kolam budidaya ikan lele ini, rencananya akan dibangun sebanyak 4 buah di lahan berukuran 4 x 6 meter dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus memupuk sinergitas antara TNI dan Polri.

Hadir langsung pada kesempatan tersebut Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid AB, Wadanyon Arhanudse 14 Cirebon Mayor Arh. Ragil, Waka Polres Cirebon Kota, PJU Polres Cirebon Kota, para Kapolsek, pengusaha budidaya lele, anggota Sabhara Polres Cirebon Kota dan anggota Arhanudse 14 Cirebon.

Kapolres Cirebon Kota, Adi Vivid Agusetiadi Bachtiar mengatakan, sebagai kekuatan negara, TNI dan Polri harus saling bersinergi dan bergandengan tangan.

“Untuk menghancurkan negara Indonesia cukup mengadu domba TNI dan Polri. Karena itu kita harus kompak jangan mudah untuk diadu domba,” kata Vivid.

Sementara, Wadanyon Arhanudse 14 Cirebon, Mayor Arh. Ragil mengatakan, TNI/Polri harus bersinergi dan membangun kekompakan bersama. Menurut Ragil, segala sesuatu yang dilakukan untuk kebaikan akan berbuah manis.

“Yakinlah bahwa hasil yang kita petik di lapangan untuk kebaikan kita bersama, mari kita jalin sama-sama dan apabila ada sesuatu hal lakukan koordinasi dengan baik dan jalin silaturahmi antara TNI/Polri baik di dalam maupun di luar untuk saling tegur sapa,” kata Ragil.

Usai melakukan sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan peninjauan lokasi sekaligus pembersihan lahan oleh seluruh anggota dan pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol untuk keberhasilan dan kesuksesan dalam memupuk sinergitas antara TNI/Polri. (fazri)

The post Polres Ciko dan Yon Arhanudse 14 Kompak Budidaya Lele appeared first on Radar Cirebon.

Harga Bawang di Tingkat Petani Masih Anjlok, Proses Tanam Jalan Terus

$
0
0

CIREBON – Meski harga bawang merah di pasar tradisional masih tinggi, di tingkat petani belum mengalami perubahan. Saat ini, harga di tingkat petani masih berkisar di angka Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram.

Harga ini sangat timpang dengan di pasar tradisional yang mencapai sekitar Rp 20.000 per kilogram. Namun, kondisi tersebut rupanya tidak menyurutkan minat para petani untuk tetap menggarap lahan.

Para petani berharap, keadaan bisa segera berubah. “Kita tanam sekarang. Nanti panen sekitar akhir Desember. Kalau tidak tanam bawang, susah juga,” ujar Tarso (48), salah satu petani bawang asal Desa Pangenan kepada Radar Cirebon.

Diakui Tarso, saat ini banyak rekan-rekan seprofesinya yang terpaksa beralih menjadi petani komoditas selain bawang untuk menekan potensi kerugian dan gagal panen. “Sekarang masih sulit air. Kita tiap hari pakai pompanisasi. Banyak teman-teman petani bawang yang sekarang malah tanam jagung,” imbuh Tarso.

Kendalanya, menurut Tarso, meski harga bawang merah sedang anjlok, namun bibitnya tetap mahal. Saat ini harga bibit bawang merah masih bertahan di angka Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram.

“Persoalannya mungkin di bibit. Dari 1 kilogram bibit itu kalau lancar bisa jadi sekitar 10 kilogram. Petani baru bisa untung jika harga bawang merah berada di angka paling rendah Rp 15 ribu per kilogram. Kalau cuma Rp 7 ribu ya babak belur. Mudah-mudahan Desember harganya bisa tinggi dan menutup kerugian pada saat musim tanam sebelumnya,” ungkapnya.

Lukman, petani lainnya, mendesak agar Bulog segera merealisasi wacana pembelian bawang petani dengan harga minimum Rp 15 ribu per kilogram. Hal tersebut dirasa perlu agar petani aman dalam bekerja dan tidak dibayang-bayangi harga anjlok atau lainnya.

“Soal Bulog sebagai mitra petani yang akan membeli bawang hasil panen, aturannya sudah ada. Cuma memang pelaksanaannya yang belum. Itu yang seharusnya didorong oleh pemerintah daerah agar segera berjalan,” pungkasnya. (dri)

The post Harga Bawang di Tingkat Petani Masih Anjlok, Proses Tanam Jalan Terus appeared first on Radar Cirebon.

Sebagian Area Waduk Setu Patok Jadi Lahan Pertanian

$
0
0

CIREBON – Hujan kerap kali turun di wilayah Cirebon. Namun, kekeringan masih belum menunjukkan tanda selesai.

Di beberapa wilayah, tanda-tanda kekeringan usai malah semakin jauh dari harapan. Salah satunya adalah yang terjadi di Waduk Setu Patok, Kecamatan Mundu.

Air di waduk tersebut semakin menipis. Bahkan, para petani di Kecamatan Astanajapura, Mundu dan Greged, terancam kekeringan.

Kondisi tersebut membawa untung bagi warga yang tinggal di sekitar waduk. Saat ini, lebih dari setengah area waduk sudah berubah menjadi lahan pertanian dadakan.

Dari mulai tanaman padi, sayuran kangkung, hingga singkong. Tanaman-tanaman tersebut tumbuh subur di waduk. Untuk debit normal bendungan sendiri, adalah sekitar 14 juta meter kubik. Sekarang kurang dari angka normal.

Salah satu petani dadakan, yang juga warga Desa Penpen, Sukma (45) mengatakan, menyusutnya debit air Waduk Setu Patok dimanfaatkan untuk bercocok tanam. “Ini sudah rutin, tahunan. Hampir tiap tahun kita bertani ketika air waduk mulai menyusut. Sekarang sudah banyak yang ikut menanam, terutama yang berada di sisi selatan waduk,“ ujarnya.

Bercocok tanam di dalam waduk mempunyai keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah ketersedian air yang banyak. Petani tidak mesti ketakutan akan ancaman kekeringan. “Airnya dekat, tinggal ambil saja. Kalau yang di sawah biasa susah,” imbuhnya.

Keuntungan lainnya, para petani tidak harus membayar mahal sewa lahan untuk area yang ditanami. Bahkan tanah tersebut diperoleh secara gratis tanpa harus membayar kepada siapa pun.

Sementara itu, untuk mengantisipai kekeringan yang terjadi, Ahmad Sukiman, Kasi Ekbang Kecamatan Mundu sudah mengimbau para petani untuk mematuhi aturan dan ketentuan. Termasuk waktu masa tanam.

Namun pelaksanaan di lapangan, tidak sedikit petani yang mengabaikan imbauan tersebut. Sehingga, berpotensi menurunkan produktivitas panen.

“Imbauan sudah kita sampaikan. Namun memang kembali ke petaninya. Faktornya banyak, ada yang memang sengaja menunda masa tanam karena menunggu pesta adat. Ini kan sebenarnya berakibat pada potensi menurunkan produktivitas. Bahkan bisa terancam gagal panen,” ungkapnya. (dri)

The post Sebagian Area Waduk Setu Patok Jadi Lahan Pertanian appeared first on Radar Cirebon.

Viewing all 6801 articles
Browse latest View live